Lihat Di Sini Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia

Terungkap Fakta Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia. Fauna di bumi sungguh-sungguh berbagai dengan semua keunikannya masing-masing. Beberapa di antaranya  dapat berevolusi untuk mengikuti keadaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tapi, tak jarang pula sebagian dari mereka terancam punah. Tidak hanya di Indonesia, banyak hewan yang mungkin beberapa tahun lagi akan punah karena pemburuan liar atau hilangnya habitat mereka.

Rahasia Terungkap Beruang dan Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia. Dalam kartun beruang memang binatang lucu dan menggemaskan. Namun dalam dunia kongkret beruang diketahui sebagai hewan buas dan preadator ganas. Paul Nicklen, seorang praktisi biologi dan fotografer yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari kehidupan beruang dan memotretnya selama satu tahun ini. Nah, rupanya penelitian Nicklen meruntuhkan pendapat bahwa beruang yaitu predator ganas. Walaupun menjadi predator, beruang ialah seekor predator yang tangguh, yang konsisten berburu dan mencari makan walaupun iklim ekstrem tengah terjadi.  Bagi Paul, kian banyak waktu yang ia habiskan memperhatikan perilaku beruang dan mencoba untuk memahami peran beruang sebagai predator puncak. Paul walhasil menemukan bahwa beruang juga bisa sebagai penjaga ekosistem yang rapuh.  Beruang Madu saat ini mendekati kepunahannya, spesies beruang ini ialah spesies yang di lindungi dan adalah satwa langka. Beruang Madu dewasa mempunyai panjang tubuh sekitar 1-1,5 meter dengan berat Beruang Madu Jantan mencapai Beruang Madu Kalimantan75 kilogram, sedangkan Beruang Madu betina mempunyai beban yang sedikit lebih ringan. Dengan ukuran tubuh yang kecil dan bobot ringan inilah yang menyebabkan Beruang Madu (Sun Bear) memperoleh predikat sebagai beruang terkecil di dunia.

Baca Di Sini Rusa dan Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia. Rusa yakni binatang mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler atau tanduk rusa. Tanduk ini Bukan yakni tanduk umum, seperi halnya tanduk domba. Tanduk rusa ini tumbuh dari jaringan hidup, berupa tulang padat yang biasanya dimiliki rusa jantan yang tiap tahunnya berganti tanduk. Diperkirakan Terdapat sekitar 100 variasi rusa, dan 34 di antaranya yang dikenal di segala dunia yang terbagi menjadi dua golongan besar:  Rusa yaitu satwa liar di abad 20 yang sukses dioptimalkan sebagai hewan domestic secara meluas, terutamanya di daratan Eropa, Pasifik dan Afrika. Pengembangannya dimulai tahun 1970-an dan berkembang kencang semenjak tahun  1980.  Untuk  tipe  rusa  tropika, pengembangannya sebagai hewan ternak justru menggunakan rusa autentik Indonesia, merupakan rusa Timor (Rusa timorensis) dan telah berlangsung lebih dari 15 tahun di Mauritius, Kaledonia Baru, Australia dan Malaysia. Walau rusa sudah dekat dengan kehidupan manusia semenjak 500 tahun yang lampau, terpenting di masyarakat China dan daerah kutub,  tetapi  baru  tahun  1960-an dimaksimalkan dalam konsep pemeliharaan secara modern (intensif), mencontoh kaidah ilmu peternakan. Dalam kurun waktu kurang dari 40 tahun sejak pengembangannya yang dijalankan di Inggris dan Selandia Baru, peminat pemelihara rusa sebagai hewan ternak demikian kencang berkembang dan diadopsi di beragam negara. Tanduk yaitu senjata penting bagi rusa. Dengan tanduknya mereka menjaga diri dari serangan musuh. Kadang-kadang cuma mengamati tanduknya seekor pemangsa akan meninggalkan rusa seorang diri.

Baca Di Sini Monyet dan Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia. Monyet yaitu istilah untuk seluruh anggota primata yang bukan prosimia (\"pra-monyet\", seperti lemur dan tarsius) atau kera, baik yang tinggal di Dunia Lama ataupun Dunia Baru. Hingga dikala ini dikenal 264 variasi simpanse yang hidup di dunia. Hampir semua spesies simpanse yang ada kebanyakan hidup di daerah beriklim tropis atau subtropis. Monyet yakni hewan yang dapat duduk ataupun berdiri tegak. Tidak seperti monyet, kera umumnya berekor dan berukuran lebih kecil. Simpanse dikenal bisa belajar dan menerapkan alat untuk membantunya dalam menerima makanan. Pengelompokan kera bersifat parafiletik, sebab kera Dunia Lama (Cercopithecoidea) sesungguhnya lebih dekat hubungan genetiknya dengan simpanse (Hominidae), daripada simpanse Dunia Baru (Platyrrhini). Habitat simpanse Dunia Lama kebanyakan berada di Afrika, dari komponen Asia tengah sampai ke selatan dan tenggara, Jepang, India dan Indonesia. Kera Dunia Lama banyak dijumpai di hutan hujan, pulau-pulau, stepa, pegunungan, dan sabana, tergantung pada spesiesnya. Kera Dunia Baru kebanyakan berada di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, kecuali untuk tempat pegunungan dengan ketinggian yang sungguh-sungguh tinggi. Simpanse Dunia Baru lebih banyak ditemui di hutan hujan tropis dan semak belukar. Kera dapat mengikuti keadaan dengan banyak kondisi yang berbeda, tergantung pada habitat mereka. Kebanyakan monyet bertindak Arboreal namun ada beberapa yang Terestrial diantaranya seperti kera dan babon. Arboreal mengacu pada sifat yang menyenangi hidup di pohon-pohon [arbor, pohon]. Binatang arboreal adalah hewan-hewan yang beberapa besar hidupnya dihabiskan di atas pohon-pohon atau belukar. Terestrial (terrestrial) berarti berkaitan dengan tanah atau permukaan tanah (terra, tanah). Binatang terestrial yaitu binatang-binatang yang biasa berkeliaran di atas tanah, seperti harimau, biawak dan lain-lain. 

Rahasia Terungkap Buaya dan Nama Hewan Dan Tumbuhan Yang Terancam Punah Di Indonesia. Buaya, ialah reptil paling seram di muka Bumi. Daya gigitannya tidak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch) atau sepadan dengan 315 kilogram. Hampir dipastikan tak ada binatang yang selamat dari serangan binatang aligator ini. Tetapi, buaya tak hanya mengandalkan energi untuk mendapatkan mangsanya. Baru-baru ini, tim peneliti dari University of Tennessee, AS, menemukan ternyata buaya mempunyai kecerdasan tinggi untuk berburu mangsanya. Keunikan Buaya adalah salah satu binatang yang terkenal buas dan berbahaya. Sebagai salah satu hewan pemakan daging, buaya dianggap mengerikan bagi manusia dan hewan lainnya. Kecakapan buaya untuk menangkap mangsa pun dapat menangkap  mangsa yang berukuran lebih besar ketimbang tubuh buaya tersebut.